Minggu, 17 November 2013

tumbuhan bertasbih

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Setiap makhluk hidup menjalani hidup sesuai aturan-Nya. Hukum-Nya berlaku untuk semua makhluk bahkan pada makhluk yang kita anggap tidak hidup. Mereka semua juga tunduk pada aturan-Nya. Salah satu bentuk ketaatan makhluk hidup pada-Nya adalah dengan bertasbih. Kita mengenal istilah tasbih sebagai aktifitas menyebut nama-Nya untuk mensucikan membesarkan ciptaan-Nya.  
Bertasbih juga sebagai ungkapan terima kasih pada-Nya karena telah memberikan pertolongan, perlindungan dan pemeliharaan. Dan hal tersebut tidak terkecuali bagi makhluk selain manusia seperti tumbuhan.  Tasbih tumbuhan sebagai bentuk ketundukan pada-Nya. Tasbih tumbuhan juga dalam rangka bersyukur karena telah menjadi makhluk yang menjadi tumpuan kebutuhan banyak mahkluk lain. Tumbuhan bertasbih sebagai tanda bahwa ia makhluk yang tidak membangkang pada pencipta-Nya dan selalu bersyukur atas nikmat-Nya.
Tumbuhan bertasbih dengan caranya sendiri. Ilmu manusia terhadap makhluk-makhluk yang menghuni alam semseta sangat terbatas dan minim. Bagaimana proses tasbih kepada Allah SWT merupakan hal-hal yang belum diketahui manusia hingga kini. Telah dijelaskan pada banyak ayat dan riwayat bahwa seluruh makhluk bertasbih kepada Allah SWT. 
Allah SWT mengawali tujuh suratNya dalam al-Qur’an dengan tasbih. Didalam Al-Qur’an disebutkan seluruh makhluk semesta, tidak terkecuali tumbuhan bertasbih dan bertahmid (puja dan puji) kepada Allah SWT. Ternyata pernyataan itu bisa dibuktikan melalui riset ilmiah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dikajian Menurut Al-qur’an
Surah Al-Israa’ ayat 44
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ
ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا                           
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatu pun (yang ada didunia ini seperti tumbuhan, hewan-hewan, gunung-gunung), melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun" (QS. Al-Israa' : 44).
            Dalam surat al Israa’ ayat 44 Allah mengingatkan bahwa segala sesuatu yang ada dilangit seperti bintang, matahari, bulan , planet , asteroid, meteor  dan yang ada dibumi seperti gunung, lautan, awan, angin, binatang yang ada didarat , laut dan udara , tanaman di darat maupun laut semua bertasbih kepada Allah. Namun demikian kita manusia tidak mengerti ucapan atau cara tasbih mereka. Allahpun telah memerintahkan hambaNya untuk bertasbih sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat sebagai berikut;
 
 Surah Al-Hajj ayat 18
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ ۗ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ ۩
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki”. [Al-Hajj: 18].
Surah Ar-Rahman ayat 6

 “Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.” (QS. Ar-Rahman (55) : 6) 
 
Surah Saba’ ayat 10

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya “ (QS:34 Saba’:10)
 
Surah An-Nur ayat 41
 
“Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”.(QS 24 An Nuur : 41)
 
Surah Al-Ahzab ayat 41-42

 

 
41-” Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”. 42- “Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang”. (Al Ahzab 41-42)
            Dari ayat-ayat diatas telah sangat jelas memaparkan bahwa semua yang ada dilangit dan dibumi, benda hidup dan benda mati selalu bertasbih, memuji kepada Allah. Namun demikian kita manusia tidak mengerti ucapan atau cara tasbih mereka. Pertolongan Allah akan sampai kepada makhluk-makhluk-Nya yang bertasbih dan banyak mengingat Dia (berzikir).
 
2.2 Dikaji menurut Sains
 
Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.
            Para ilmuwan selama hampir tiga tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah ) dengan sebuah alat canggih yang bernama Oscilloscope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1.000 kali dalam satu detik.

Profesor William Brown mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor.
Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam
bentuk rangkaian garis. Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.
            Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britania, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan.
 Namun ada seorang ilmuwan muslim yang dapat menjelaskan tentang fenomena tersebut. Sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu”. Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.
            Sang ilmuwan muslim segera menyebutkan firman  Allah: "....Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun" (QS. Al-Israa': 44).
 Tidaklah suara denyutan itu melainkan lafadz jalalah (nama Allah Azza wa Jalla) sebagaimana tampak dalam layer (Oscilloscope). Maka keheningan dan keheranan luar biasa menghiasi aula di mana para ilmuwan muslim tersebut berbicara. Akhirnya orang yang bertanggung-jawab terhadap penelitian ini, yaitu Prof. William Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 1400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia menghadiahkan alQur’an dan terjemahnya kepada sang professor.

Selang beberapa hari setelah itu, professor William mengadakan ceramah di universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang  melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah di dalam alQur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan  Aku bersaksi bahwa tidak ada illah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.

            Sang professor ini telah mengumumkan Islamnya di hadapan para hadirin yang sedang terperangah. Allahu Akbar !! Segala puji bagi Allah SWT, ketika seorang ilmuwan sadar dari kelalaiannya dan mengetahui bahwa agama yang Haq ini adalah agama Islam.
            Allah  SWT  berfirman ; Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. An Nashr: 1-3)

2.3 Keutamaan Bertasbih
            Ketahuilah bahwa seluruh makhluk selalu bertasbih kepada Allah. Karena tasbih itulah, maka setiap makhluk diberikan kelebihan dan keistimewaan oleh Allah SWT. Seseorang yang banyak bertasbih, tentu kemuliaannya lebih tinggi dibandingkan dengan yang sedikit bertasbih. Kalimat itu sangat ringan bila diucapkan, tetapi berat dalam timbangan. Kalimat tasbih itu sangat mudah kita ucapkan, tetapi mempunyai dampak yang luar biasa dalam hidup kita.
Kalimat tasbih adalah ucapan “ subhanallah” atau yang semisalnya. Makna kalimat tasbih adalah pensucian Allah dari semua sifat yang tidak layak disandarkan kepadaNya. Dalam Al Qur’an terdapat 8 surat yang dibuka dengan tasbih. Kata “subhan” ( maha suci ) disebutkan dalam al qur’an sebanyak 25 kali dalam rangka menetapkan sifat terpuji bagi Allah atau menafikan dari Allah sifat tercela yang dituduhkan oleh orang-orang sesat. Hal ini menunjukkan tingginya keutamaan kalimat tasbih. Adapun beberapa keutamaan  bertasbih antara lain ;
1. Kalimat yang paling dipilih Allah swt
Suatu kali Rasulullah ditanya apakah ucapan yang paling unggul?
Rasulullah menjawab,
مَا اصْطَفَى اللهُ لِمَلاَئِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
‘Yang dipilih Allah swt terhadap para malaikat-Nya dan hamba-Nya adalah ucapan: Subhanallahi wa bihamdihi’ (Riwayat Muslim)
2. Memberatkan timbangan amal
Rasulullah bersabda,
كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِى الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
‘Ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di lidah namun memberatkan timbangan amal dan keduanya disukai oleh ar-Rahman, yaitu: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil azhim’ (Riwayat Bukhari dan Muslim)
3. Menghapus dosa yang banyak
Rasulullah bersabda,
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ
Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahi wa bi hamdihi 100x maka Allah dihapuskan kesalahan meskipun kesalahannya itu sebanyak buih lautan’ (Riwayat Bukhari dan Muslim)

4. Punya perkebunan kurma di surga
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ
‘Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga’ (Riwayat at-Tirmidzi)
5. Terhindar dari kesedihan dan penyakit-penyakit berat (misal: stroke)
Suatu kali Qabishah al-Makhariq mendatangi Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarkan aku beberapa kalimat (ucapan) yang denganNya Allah SWT memberi manfaat kepadaku, karena sungguh umurku sudah tua dan aku merasa lemah untuk melakukan apapun’. Lalu Rasulullah berkata, ‘Adapun untuk duniamu, maka ketika engkau selesai shalat Shubuh, maka ucapkanlah tiga kali:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
“Jika engkau membacanya, maka engkau terhindar dari kesedihan, kusta (lepra), penyakit biasa, belang, lumpuh akibat pendarahan otak (stroke)…’ (Riwayat Ibnu as-Sunni dan Ahmad)
6. Senjata menghadapi persoalan besar
Diriwayatkan dari Abu Hurayrah, bahwa jika Rasulullah menghadapi persoalan penting, maka beliau mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan: Subhanallahil azhim, dan jika beliau bersungguh-sungguh dalam berdoa, maka beliau mengucapkan: Ya hayyu ya qoyyum (Riwayat at-Tirmidzi)
7. Senjata menghadapi krisis pangan
Rasulullah bersabda,
طَعَامُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي زَمَنِ الدَّجَّالِ طَعَامُ الْمَلاَئِكَةِ: التَّسْبِيْحُ وَالتَّقْدِيْسُ، فَمَنْ كَانَ مَنْطِقُهُ يَوْمِئِذٍ التَّسْبِيْحَ أَذْهَبَ اللهُ عَنْهُ الْجُوْعَ
‘Makanan orang beriman pada zaman munculnya Dajjal adalah makanan para malaikat, yaitu tasbih dan taqdis. Maka barangsiapa yang ucapannya pada saat itu adalah tasbih, maka Allah akan menghilangkan darinya kelaparan’ (Riwayat al-Hakim)
Seluruh makhluk di alam semesta ini bertasbih mensucikan Allah SWT. Diriwayatkan oleh Tabrani dalam Mu’jamul ausath, Sesungguhnya Abu Dzar pernah hadir bersama Rasulullah dalam suatu halaqoh. Disana ada Abu bakar, Umar, Utsman, Ali dan sahabat nabi lainnya. Saat itu ditangan Nabi ada beberapa kerikil. Ternyata kerikil-kerikil itu bertasbih dengan suara yang dapat didengar oleh setiap sahabat yang hadir dalam halaqoh tersebut.
Kemudian kerikil-kerikil itu Nabi pindahkan ke tangan Abu bakar. Maka kerikil-kerikil itupun bertasbih yang dapat didengar oleh para sahabat yang hadir. Kemudian kerikil-kerikil itu Nabi pindahkan ke tangan Umar. Maka kerikil-kerikil itupun bertasbih yang dapat didengarkan oleh para sahabat yang hadir saat itu. Kemudian kerikil-kerikil itu dipindahkan ke tangan Utsman . Maka kerikil-kerikil itupun bertasbih yang dapat didengarkan oleh para sahabat yang hadir saat itu. Kemudian kerikil-kerikil itu dipindah ke tangan para sahabat dan ternyata sudah tidak terdengar kembali suara tasbihnya.
Tasbih adalah menyucikan Allah ta’ala dari semua sifat aib dan kurang, dan dari semua sifat-sifat yang tidak pantas bagi kemuliaanNya. Penyucian Allah SWT dari sifat kurang itu ada lima perkara yaitu:
      Menyucikan Allah pada rububiah-Nya.
      Menyucikan Allah pada uluhiah-Nya.
      Menyucikan Allah pada nama-nama dan sifat-sifatNya.
      Menyucikan Allah Ta’ala pada hukum syariat-Nya.
      Menyucikan Allah Ta’ala pada hukum kauni atau penetapan takdir-Nya.
Berkata Alfaqih Abu Alis :”barangsiapa yang membiasakan membaca 7 macam di bawah ini,maka ia akan menjadi orang yang mulia dihadapan Allah dan malaikat. Dan ia akan diampuni dosanya,walaupun dosanya seperti buih air lautan dan ia akan merasakan nikmatnya beribadah. Begitu juga hidup dan matinya akan mendapatkan kebaikan. 7 macam itu ialah :
·         Hendaknya ia memulai sesuatu dengan membaca Basmalah
·         Hendaknya setiap ia selesai mengerjakan sesuatu mengucapkan hamdalah
·         Hendaknya setiap ia terlanjur berkata yang salah mengucapkan istighfar
·          Hendaknya setiap menyaksikan sesuatu yang belum pasti mengucapkan insya Allah
·          Hendaknya setiap menyaksikan sesuatu yang tidak dikehendaki membaca Laahaulawaala quwaata illaa billahil’aliyyil azhim
·         Hendaknya setiap kena musibah mengucapkan innaa lillaahi wainnaa ilaih rooji’uun
·         Hendaknya setiap siang dan malam lisannya tidak putus membaca Laailaahaillallaah muhammadurrasulullah
BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
·         Allah telah memerintahkan seluruh hambaNya untuk bertasbih kepadaNya sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat seperti; Surah Al-Israa’ ayat 44, Surah Al-Hajj ayat 18, Surat Ar-Rahman ayat 6, Surah Saba’ ayat 10, Surah An-Nur ayat 41, serta Surah Al-Ahzab ayat 41-42
·         Segala sesuatu yang ada dilangit dan dibumi bertasbih kepada Allah. Namun demikian kita manusia tidak mengerti ucapan atau cara tasbih mereka.
·         Pada sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, Sebagai penanggung jawap penelitian tersebut Profesor William Brown memaparkan penelitiannya tentang suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa. Hal tersebut merupakan bukti bahwa tumbuhan pun bertasbih yang telah dituliskan dalam Al-Qur’an jauh sebelum penelitian tersebut terungkap.
·         Keistimewaan bertasbih antara lain ;
1.      Kalimat yang paling dipilih Allah swt yaitu Subhanallahi wa bihamdihi’
2.      Memberatkan timbangan amal
3.      Menghapus dosa yang banyak
4.      Punya perkebunan kurma di surga
5.      Terhindar dari kesedihan dan penyakit-penyakit berat (misal: stroke)
6.      Senjata menghadapi persoalan besar
7.      Senjata menghadapi krisis pangan

 
DAFTAR PUSTAKA
 
REFERENSI

GAMBAR



2 komentar: